Louise dan Sam Henry, kedua orangtua dari calon bayi tersebut mengaku terpesona melihat wajah senyum sang calon bayi. Louise yang merupakan penduduk Swallowfield, Berkshire diperkirakan akan melahirkan pada Januari 2011 mendatang.
"Perhatian utama Anda pada tahap kehamilan adalah calon bayi Anda sehat. Tapi, bisa melihat janin tersenyum benar-benar fantastis," ucap Sam Henry seperti dikutip Daily Mail, Senin 11 Oktober 2010. Foto janin tersenyum tersebut mengundang kontroversi dari para dokter dan juru kampanye antiaborsi untuk menurunkan batas atas aborsi yang selama ini 24 minggu.
Alasannya bayi yang belum lahir pun sudah dapat merasakan rasa sakit sehingga aborsi merupakan tindakan tidak manusiawi. Orang yang mengambil foto bayi tersebut, Profesor Stuart Campbell mengatakan ekspresi janin dalam foto tersebut tidak selalu menunjukkan perasaan sang bayi namun yang pasti menunjukkan perilaku manusia.
Sementara itu profesor kebidanan dan kedokteran janin di University College London Eric Jauniaux, mempunyai pendapat berbeda. Pada saat berusia 17 minggu, janin tidak dapat merasakan emosi ataupun perasaaan apapun.
“Rasa sakit dan perasaan dirasakah janin dari usia dari 24 atau 28 minggu. Pada usia 17 minggu koneksi antara otak dan seluruh tubuh sangat terbatas," kata dia.
Sumber
http://maskolis.blogspot.com/2011/11/wow-janin-ini-tersenyum-lebar-saat.html