Anak-anak sering memimpikan pekerjaan yang berbahaya ketika dewasa, seperti ahli kembang api atau pemburu buronan. Tapi kemudian ketika dewasa mereka memilih pekerjaan yang cenderung minim risiko bahkan membosankan.
John Weigel dan Liz Vella tetap memilih jalur berbahaya itu. Mereka bekerja di Australian Reptile Park -- sebuah suaka alam liar milik perseorangan yang berjarak sekitar satu jam dari Sydney.
Bagian dari tugas mereka sebagai spesialis ular dan laba-laba adalah memerah racun dari laba-laba pemintal jaring serta banyak lagi spesies khas Australia lainnya. Australia memang memiliki reputasi sebagai 'rumah' bagi banyak hewan melata dan merayap yang menakutkan di dunia.
Kenapa seseorang mau memerah racun? Untuk merawat pasien yang tergigit oleh hewan-hewan ini.
Memerah Bisa Ular
"Apakah saya pernah digigit ular? Tentu saja -- ribuan kali," kata direktur taman John Weigel. "Kami tengah membangun area penangkaran khusus ular piton dan saya kena gigit setiap hari."
"Tapi ular-ular itu tidak berbisa," kata Wiegel. "Yang menarik, saya adalah pemegang rekor dunia untuk 'memerah' jumlah bisa ular terbanyak tanpa kena gigit -- sepertinya sekitar 40 ribu ular."
Setelah pindah dari Amerika Serikat ke Australia pada 1980an, Weigel membantu memodernisasi program penawar bisa di Australia. Kini dia memiliki unit produksi penawar bisa ular terbesar di dunia. Dia membantu menyelamatkan orang-orang yang tergigit oleh ular cokelat, ular harimau, taipan dan death adder (acanthophis).
"Sangat jarang terjadi ular menggigit korban di Sydney," kata Weigel. "Kadang-kadang ada orang yang terkena gigitan di kawasan suburb di barat, tapi sebagian besar korban dibawa dari kawasan rural ke rumah sakit-rumah sakit di kota besar."
"Penawar bisa yang kami buat digunakan untuk merawat 200 korban gigitan ular per tahun," ujar Weigel.
"Jadi tergantung bagaimana Anda melihatnya, artinya ada 200 nyawa yang selamat karena kami bekerja setiap hari."
Memerah Bisa Laba-Laba
Dalam seminggu, Liz Vella menghisap racun dari sekitar 3-300 laba-laba pemintal jaring khas Sydney. Ini adalah jenis laba-laba yang racunnya paling berbahaya di dunia.
Laba-laba ini tampak mengerikan dengan warna hitam yang mengkilap, berbulu serta taring-taring panjang. Mereka muncul dari lubang-lubang di taman pada malam hari untuk berkembang biak.
Saat matahari terbit, mereka akan bersembunyi di mana pun. Jika kebetulan berada di dalam rumah, mereka bisa bersembunyi di bawah tumpukan cucian baju, koran-koran lama atau sepatu yang hangat.
"Laba-laba bukan mahluk agresif," kata Vella. Di taman satwa ini, ia dijuluki 'Kurator Laba-laba'. "Sebagian besar orang yang tergigit biasanya secara tak sengaja menakut-nakuti mereka."
"Bayangkan saja, Anda mengira tengah bersembunyi di gua tapi tiba-tiba muncul kaki raksasa yang siap menginjak. Anda pasti akan takut juga kan?" tambah Vella.
Sampai muncul penawar racun laba-laba pada 1980an, kebanyakan korban gigitan laba-laba ini akan tewas. Tapi, untungnya, tak ada lagi korban gigitan laba-laba karena Vella dan timnya yang setiap hari mengadakan acara pemerahan racun di Australian Reptile Park.
"Pekerjaan ini memiliki elemen bahaya," kata Vella. "Tapi saya tak pernah digigit dan saya harap tidak akan pernah."
John Weigel dan Liz Vella tetap memilih jalur berbahaya itu. Mereka bekerja di Australian Reptile Park -- sebuah suaka alam liar milik perseorangan yang berjarak sekitar satu jam dari Sydney.
Bagian dari tugas mereka sebagai spesialis ular dan laba-laba adalah memerah racun dari laba-laba pemintal jaring serta banyak lagi spesies khas Australia lainnya. Australia memang memiliki reputasi sebagai 'rumah' bagi banyak hewan melata dan merayap yang menakutkan di dunia.
Kenapa seseorang mau memerah racun? Untuk merawat pasien yang tergigit oleh hewan-hewan ini.
Memerah Bisa Ular
"Apakah saya pernah digigit ular? Tentu saja -- ribuan kali," kata direktur taman John Weigel. "Kami tengah membangun area penangkaran khusus ular piton dan saya kena gigit setiap hari."
"Tapi ular-ular itu tidak berbisa," kata Wiegel. "Yang menarik, saya adalah pemegang rekor dunia untuk 'memerah' jumlah bisa ular terbanyak tanpa kena gigit -- sepertinya sekitar 40 ribu ular."
Setelah pindah dari Amerika Serikat ke Australia pada 1980an, Weigel membantu memodernisasi program penawar bisa di Australia. Kini dia memiliki unit produksi penawar bisa ular terbesar di dunia. Dia membantu menyelamatkan orang-orang yang tergigit oleh ular cokelat, ular harimau, taipan dan death adder (acanthophis).
"Sangat jarang terjadi ular menggigit korban di Sydney," kata Weigel. "Kadang-kadang ada orang yang terkena gigitan di kawasan suburb di barat, tapi sebagian besar korban dibawa dari kawasan rural ke rumah sakit-rumah sakit di kota besar."
"Penawar bisa yang kami buat digunakan untuk merawat 200 korban gigitan ular per tahun," ujar Weigel.
"Jadi tergantung bagaimana Anda melihatnya, artinya ada 200 nyawa yang selamat karena kami bekerja setiap hari."
Memerah Bisa Laba-Laba
Dalam seminggu, Liz Vella menghisap racun dari sekitar 3-300 laba-laba pemintal jaring khas Sydney. Ini adalah jenis laba-laba yang racunnya paling berbahaya di dunia.
Laba-laba ini tampak mengerikan dengan warna hitam yang mengkilap, berbulu serta taring-taring panjang. Mereka muncul dari lubang-lubang di taman pada malam hari untuk berkembang biak.
Saat matahari terbit, mereka akan bersembunyi di mana pun. Jika kebetulan berada di dalam rumah, mereka bisa bersembunyi di bawah tumpukan cucian baju, koran-koran lama atau sepatu yang hangat.
"Laba-laba bukan mahluk agresif," kata Vella. Di taman satwa ini, ia dijuluki 'Kurator Laba-laba'. "Sebagian besar orang yang tergigit biasanya secara tak sengaja menakut-nakuti mereka."
"Bayangkan saja, Anda mengira tengah bersembunyi di gua tapi tiba-tiba muncul kaki raksasa yang siap menginjak. Anda pasti akan takut juga kan?" tambah Vella.
Sampai muncul penawar racun laba-laba pada 1980an, kebanyakan korban gigitan laba-laba ini akan tewas. Tapi, untungnya, tak ada lagi korban gigitan laba-laba karena Vella dan timnya yang setiap hari mengadakan acara pemerahan racun di Australian Reptile Park.
"Pekerjaan ini memiliki elemen bahaya," kata Vella. "Tapi saya tak pernah digigit dan saya harap tidak akan pernah."