Mengenai akan naiknya BBM (Bahan Bakar Minyak) premium pada 1 April 2012 mendatang, Pemerintah memberikan 2 pilihan sebagai bahan pertimbangan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Pilihan pertama adalah menaikan harga BBM Premium sebesar Rp.1.500/liter sehingga premium akan naik menjadi Rp.6000/liter.
Pilihan kedua adalah menaikan harga BBM Premium sebesar Rp.2.000/liter sehingga premium akan naik menjadi Rp.6.500/liter.
Kemungkinan besar, Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memilih pilihan kedua yaitu menaikan BBM Premium sebesar Rp.2.000/liter yang dianggap adalah angka yang wajar dan fleksibel.
Menteri ESDM, Jero Wacik mengatakan saat ini harga minyak mentah dunia (ICP) mengalami kenaikan yaitu sampai menembus angka USD $121/barrel. Jika menggunakan dana subsidi APBN sebesar USD $90/barrel tetap tidak akan mencukupi.
“melihat pertumbuhan dunia dan suasana politik Iran yang mempengaruhi harga minyak dunia, maka asumsi-asumsi yang sudah diadakan di APBN tahun 2012 tidak sesuai dan signifikan. Oleh karena itu kita harus segera mengambil langkah tentang APBN namun disisi lain kita juga harus menjaga masyarakat mengengah ke bawah” kata Jero Wacik.
Jero Wacik pun menghimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dalam menghadapi rencana kenaikan harga BBM ini.
“Tenang saja, kami akan cari formula yang baik, kalau APBN mengalami kenaikan nantinya akan ada kompensasi kepada masyarakat yang tergolong miskin supaya tidak terlalu berat.” ungkap Jero Wacik.
sumber
sumber
Pilihan pertama adalah menaikan harga BBM Premium sebesar Rp.1.500/liter sehingga premium akan naik menjadi Rp.6000/liter.
Pilihan kedua adalah menaikan harga BBM Premium sebesar Rp.2.000/liter sehingga premium akan naik menjadi Rp.6.500/liter.
Kemungkinan besar, Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memilih pilihan kedua yaitu menaikan BBM Premium sebesar Rp.2.000/liter yang dianggap adalah angka yang wajar dan fleksibel.
Menteri ESDM, Jero Wacik mengatakan saat ini harga minyak mentah dunia (ICP) mengalami kenaikan yaitu sampai menembus angka USD $121/barrel. Jika menggunakan dana subsidi APBN sebesar USD $90/barrel tetap tidak akan mencukupi.
“melihat pertumbuhan dunia dan suasana politik Iran yang mempengaruhi harga minyak dunia, maka asumsi-asumsi yang sudah diadakan di APBN tahun 2012 tidak sesuai dan signifikan. Oleh karena itu kita harus segera mengambil langkah tentang APBN namun disisi lain kita juga harus menjaga masyarakat mengengah ke bawah” kata Jero Wacik.
Jero Wacik pun menghimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dalam menghadapi rencana kenaikan harga BBM ini.
“Tenang saja, kami akan cari formula yang baik, kalau APBN mengalami kenaikan nantinya akan ada kompensasi kepada masyarakat yang tergolong miskin supaya tidak terlalu berat.” ungkap Jero Wacik.
sumber
sumber