Baru-baru ini, banyak beredar peringatan di BlackBerry Messenger (BBM) mengenai modus perampokan baru. Ingin tahu?
Peringatan tersebut berisi, “Harap berhati-hati!! MODUS BARU PERAMPOK : Ada sindikat penjahat menyamar sebagai promotor penjualan yg memberikan Gantungan Kunci Gratis di pompa bensin, tempat parkir di mall2 dan pusat2 perbalanjaan lainnya. Gantungan kunci itu memiliki Chip alat pelacak yang memungkinkan mereka u/ mengikuti Anda. Jangan terima barang dr mereka.
Mereka memilih calon korbannya yg berpotensi, & jika Anda menerima, maka Anda sudah masuk perangkap mereka. Gantungan kunci itu memang sangat indah, sulit u/ menolaknya, tapi Anda hrs ingat,. Anda mungkin akan membayar lebih dari harga gantungan kunci tsb, termasuk resiko yg menimpa hidup Anda.
Mohon beritahu anggota keluarga Anda & teman-teman lainnya (y):) Berita ini sangat PENTING bagi Anda dan Saudara,, juga Keluarga anda.. WASPADALAH...!!!.”
Menurut pengamat telematika Abimanyu Wachjoewidajat, kebenaran berita ini perlu diuji. Karena pada dasarnya, jika seseorang sudah mengingatkan, tentu ada baiknya lebih waspada namun waspada yang berlebihan cenderung membuat menjadi was-was yang akhirnya menjadi paranoid kemudian mencurigai apapun dengan modus serupa, paparnya pada INILAH.COM.
“Menurut saya, berita ini kemungkinan adalah Hoax,“ katanya. Bukan tanpa alasan, pria yang akrab disapa Abah itu juga menyebutkan mengapa kabar ini adalah hoax.
Pertama, jila benar pengirim berita pernah menjadi korban, artinya ia masih memiliki barang buktinya (gantungan kunci) .
Sementara itu, sebagai pengguna BlackBerry yang notabene memiliki kamera, maka tentu ia bisa mudah mengambil gambar kemudian menyebarkannya bersama berita itu namun anehnya, ia tak melakukannya.
Kedua, yang bersangkutan tak dapat menggambarkan barang tersebut, hanya mengutarakan kapan dan dimana ia mendapat gantungan kunci itu serta tak mengutarakan bagaimana bentuk nyatanya.
Namun, jika benda yang dimaksud tak bisa digambarkan dengan jelas, maka peringatan ini menjadi terlalu umum karena banyak perusahaan yang sering memberi benda, mulai sampel hingga benda premium, “Apa dengan begini semua benda tak boleh diterima? Bagaimana dengan perusahaan yang berniat memberi secara tulus?.”
Ketiga, secara teknis telematika, benda tersebut setidaknya memiliki daya pancar cukup kuat hingga bisa berinteraksi dengan perangkat penerima. Demikian, benda itu memiliki sumber daya seperti baterai yang cukup besar. Artinya, benda itu tak mungkin kecil, bercatu daya, perlu pengisian agar bisa dipakai lebih lama.
Keempat, bahkan jika perangkat tersebut ditengarai bisa berinteraksi via GPS, artinya, alat tersebut berharga kurang lebih Rp1-2 juta per buah. “Sungguh suatu sindikat maha kaya yang mencari calon korban dengan memberi benda seharga demikian mahal,” ungkapnya.
Selain itu, GPS yang berbasis satelit (bukan jaringan) butuh akses terbuka secara vertikal dan jika ditaruh di rumah atau dibawa di mobil, maka kemampuan memberi kordinat lokasi (lintang dan bujur) akan langsung gugur.
Kelima, jika benda ini memang ada dan pelaku sudah mengetahui rumah Anda lalu apa yang bisa ia lakukan? Cara penguntitan sama tanpa perlu menggunakan alat ini bisa saja dilakukan penjahat dengan mengikuti calon korban sampai rumah yang kemudian dilanjutkan menerobos masuk rumah.
Perlu diketahui, benda ini hanya pemancar biasa dan tak memiliki fungsi mematikan alarm rumah, dan tak memiliki kemampuan pantau, tak mampu mematikan listrik dan benda lain, alat ini jelas bukan jammer. Lalu seberapa efektif alat tersebut membantu perampok menerobos rumah?
Keenam, dengan rentang waktu tersebut, maka setidaknya dalam beberapa hari, benda tersebut akan kehabisan daya kemudian tak lagi efektif dan pada akhirnya, yang tersisa hanyalah sebuah hiasan.
Ketujuh, jila benda ini berisi pemancar RFID pasif atau aktif, jarak efektifnya tetap hanya beberapa meter, tak sampai belasan atau puluhan meter. Demikian, jika alat ditaruh dibelakang rumah, kemudian komplotan yang membawa reader alat ini pasti tak bisa mendeteksi alat tersebut.
Kedelapan, jika memang ada perangkat semacam ini, proses klarifikasinya sangat mudah. Mulai dengan cara telematika, cukup minta petugas pemberi untuk foto bersama Anda yang kemudian memang terbukti benda yang dimaksud digunakan untuk kejahatan, maka Anda sudah memiliki wajah pelaku.
Jika benda yang Anda peroleh cukup mencurigakan dan Anda mendapatkannya lebih dari satu, maka biarpun alat tersebut kelihatan sangat bermanfaat, maka tak ada salahnya menghancurkan salah satunya untuk pembuktian kemudian Anda bisa segera menyebarnya via internet dan ini bisa sangat efektif.
Kesembilan, jika peringatan ini merupakan hoax, maka perlu dicari tahu maksud penyebaran berita ini, bisa jadi modusnya karena persaingan bisnis atau lainnya. Bersikap bijaklah.
sumber
Peringatan tersebut berisi, “Harap berhati-hati!! MODUS BARU PERAMPOK : Ada sindikat penjahat menyamar sebagai promotor penjualan yg memberikan Gantungan Kunci Gratis di pompa bensin, tempat parkir di mall2 dan pusat2 perbalanjaan lainnya. Gantungan kunci itu memiliki Chip alat pelacak yang memungkinkan mereka u/ mengikuti Anda. Jangan terima barang dr mereka.
Mereka memilih calon korbannya yg berpotensi, & jika Anda menerima, maka Anda sudah masuk perangkap mereka. Gantungan kunci itu memang sangat indah, sulit u/ menolaknya, tapi Anda hrs ingat,. Anda mungkin akan membayar lebih dari harga gantungan kunci tsb, termasuk resiko yg menimpa hidup Anda.
Mohon beritahu anggota keluarga Anda & teman-teman lainnya (y):) Berita ini sangat PENTING bagi Anda dan Saudara,, juga Keluarga anda.. WASPADALAH...!!!.”
Menurut pengamat telematika Abimanyu Wachjoewidajat, kebenaran berita ini perlu diuji. Karena pada dasarnya, jika seseorang sudah mengingatkan, tentu ada baiknya lebih waspada namun waspada yang berlebihan cenderung membuat menjadi was-was yang akhirnya menjadi paranoid kemudian mencurigai apapun dengan modus serupa, paparnya pada INILAH.COM.
“Menurut saya, berita ini kemungkinan adalah Hoax,“ katanya. Bukan tanpa alasan, pria yang akrab disapa Abah itu juga menyebutkan mengapa kabar ini adalah hoax.
Pertama, jila benar pengirim berita pernah menjadi korban, artinya ia masih memiliki barang buktinya (gantungan kunci) .
Sementara itu, sebagai pengguna BlackBerry yang notabene memiliki kamera, maka tentu ia bisa mudah mengambil gambar kemudian menyebarkannya bersama berita itu namun anehnya, ia tak melakukannya.
Kedua, yang bersangkutan tak dapat menggambarkan barang tersebut, hanya mengutarakan kapan dan dimana ia mendapat gantungan kunci itu serta tak mengutarakan bagaimana bentuk nyatanya.
Namun, jika benda yang dimaksud tak bisa digambarkan dengan jelas, maka peringatan ini menjadi terlalu umum karena banyak perusahaan yang sering memberi benda, mulai sampel hingga benda premium, “Apa dengan begini semua benda tak boleh diterima? Bagaimana dengan perusahaan yang berniat memberi secara tulus?.”
Ketiga, secara teknis telematika, benda tersebut setidaknya memiliki daya pancar cukup kuat hingga bisa berinteraksi dengan perangkat penerima. Demikian, benda itu memiliki sumber daya seperti baterai yang cukup besar. Artinya, benda itu tak mungkin kecil, bercatu daya, perlu pengisian agar bisa dipakai lebih lama.
Keempat, bahkan jika perangkat tersebut ditengarai bisa berinteraksi via GPS, artinya, alat tersebut berharga kurang lebih Rp1-2 juta per buah. “Sungguh suatu sindikat maha kaya yang mencari calon korban dengan memberi benda seharga demikian mahal,” ungkapnya.
Selain itu, GPS yang berbasis satelit (bukan jaringan) butuh akses terbuka secara vertikal dan jika ditaruh di rumah atau dibawa di mobil, maka kemampuan memberi kordinat lokasi (lintang dan bujur) akan langsung gugur.
Kelima, jika benda ini memang ada dan pelaku sudah mengetahui rumah Anda lalu apa yang bisa ia lakukan? Cara penguntitan sama tanpa perlu menggunakan alat ini bisa saja dilakukan penjahat dengan mengikuti calon korban sampai rumah yang kemudian dilanjutkan menerobos masuk rumah.
Perlu diketahui, benda ini hanya pemancar biasa dan tak memiliki fungsi mematikan alarm rumah, dan tak memiliki kemampuan pantau, tak mampu mematikan listrik dan benda lain, alat ini jelas bukan jammer. Lalu seberapa efektif alat tersebut membantu perampok menerobos rumah?
Keenam, dengan rentang waktu tersebut, maka setidaknya dalam beberapa hari, benda tersebut akan kehabisan daya kemudian tak lagi efektif dan pada akhirnya, yang tersisa hanyalah sebuah hiasan.
Ketujuh, jila benda ini berisi pemancar RFID pasif atau aktif, jarak efektifnya tetap hanya beberapa meter, tak sampai belasan atau puluhan meter. Demikian, jika alat ditaruh dibelakang rumah, kemudian komplotan yang membawa reader alat ini pasti tak bisa mendeteksi alat tersebut.
Kedelapan, jika memang ada perangkat semacam ini, proses klarifikasinya sangat mudah. Mulai dengan cara telematika, cukup minta petugas pemberi untuk foto bersama Anda yang kemudian memang terbukti benda yang dimaksud digunakan untuk kejahatan, maka Anda sudah memiliki wajah pelaku.
Jika benda yang Anda peroleh cukup mencurigakan dan Anda mendapatkannya lebih dari satu, maka biarpun alat tersebut kelihatan sangat bermanfaat, maka tak ada salahnya menghancurkan salah satunya untuk pembuktian kemudian Anda bisa segera menyebarnya via internet dan ini bisa sangat efektif.
Kesembilan, jika peringatan ini merupakan hoax, maka perlu dicari tahu maksud penyebaran berita ini, bisa jadi modusnya karena persaingan bisnis atau lainnya. Bersikap bijaklah.
sumber