Infertilitas atau ketidaksuburan tetap menjadi topik yang sensitif bagi
semua orang termasuk pria. Ada sekitar 25 persen kasus infertilitas
tidak dapat dijelaskan. Kini peneliti menemukan gen yang diduga penyebab
impotensi pada pria.
Dua studi terbaru menemukan bahwa dengan
mempelajari gen yang bertanggung jawab dalam produksi sel sperma dapat
menjadi kunci untuk memahami infertilitas dan bahkan dapat dijadikan
acuan untuk mengembangkan alat kontrasepsi baru pada pria.
Para
peneliti mengidentifikasi satu gen tertentu, yang disebut Katnal1, yang
sangat penting untuk pembentukan sperma. Gen ini diteliti pada tikus
yang juga mempunyai kemiripan dengan manusia.
Tanpa protein yang
dibuat dari gen Katnal1 ini, sperma tidak dapat matang di testis.
Sehingga jika gen tersebut tidak mampu mematangkan sperma maka akan
menghasilkan sperma yang tidak subur.
"Sangat sulit untuk
mempelajari infertilitas berdasarkan sifat genetiknya karena orang yang
infertil otomatis tidak memiliki anak, sehingga sulit untuk mendeteksi
adanya penurunan sifat genetis dari silsilah keluarga," kata Lee Smith
dari University of Edinburgh di Skotlandia, yang mempelajari infertilitas pria, seperti dilansir dari mnn, Jumat (1/6/2012).
Hasil penelitian mengenai hal ini diterbitkan tanggal 24 Mei 2012 di American Journal of Human Genetics.
Menurut peneliti hubungan antara genetik dengan infertilitas pada tikus tersebut dapat ditemukan pada manusia.
Sehingga
jika telah dapat ditemukan obat untuk memanipulasi tingkat Katnal1 pada
pria atau melakukan terapi gen secara permanen, hasilnya mungkin dapat
bekerja sebagai kontrasepsi non hormonal.
"Identifikasi mutasi
genetik yang terkait dengan infertilitas juga mempengaruhi sel pendukung
dan bukan sperma saja. Penemuan ini dapat mengarah pada terapi gen
untuk infertilitas pria," kata Smith.
sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar